Negeri Hoaks Oleh Afik Fathur Rohman


Selanjutnya adalah kisah yang diambil dari negeri hoaks. Sebenarnya kisah ini tidak pernah terekam dalam bentuk tulisan, tidak pula tercatat di manuskrip manapun. Kisah ini bermula ketika Dul Kemplu melakukan petualangan ke negeri hoaks. Tak disadari perjalanan menuju negeri telah menghabiskan pitungewu limangatus telung puluh ro mil yang tak kunjung sampai. 

Sesaat setelah memutuskan pulang, ia berhenti dan duduk di kursi milik pedagang asongan yang menjual beragam cita-cita. 

"Maaf Pak, saya ingin bertanya mengenai keberadaan Negeri Hoaks, apakah itu masih jauh?

Pedagang hanya tersenyum, dan sedikit melirik mendengar pertanyaanku yang terkesan hoaks. Tak lama, setelah pedagang tersenyum dan menyelesaikan pembuatan kopi, ia lekas mengantar padaku dan berkata.

"Negeri Hoaks adalah wilayah yang terletak di malicious deception. Untuk mencapainya, seseorang harus memiliki kejahatan dan kebencian yang bar-bar. Sayangnya, banyak netizen yang tidak menyukai. Lalu, sebab apa pemuda, yang membuatmu ingin menuju kesana?"

Dul kemplu melakukan long journey dalam rangka mencari pekerjaan yang ia inginkan. Informasi negeri Hoaks ia dapat dari gadget. Setelah pedagang mendengar alasan Dul Kemplu, ia justru mengarahkannya untuk menuju bos besar yang memperkerjakan pemuda kreatif, katanya rumah bos beralamat dekat dengan negeri Hoaks.

"Dari sini, sekitar limangewu KM. Ada plang bertuliskan 'nikmati saja, nanti kau juga tahu'." 

Setelah menghabiskan kopi, ia bergegas menuju alamat yang telah pedagang berikan. Sesuai arahan pedagang, Dul Kemplu melihat plang bertuliskan besar dan menjadi informasi bagi orang yang merasa dirinya berpengalaman , "NIKMATI SAJA, NANTI KAU JUGA TAHU".

Dup Kemplu lekas masuk, dan bertanya pada Pak Satpam. Ramah sekali, dan ia mengantarkan Dul Kemplu kepada bos. Tanpa ba-bi-bu, Dul Kemplu langsung diterima oleh bos.

"Kamu saya terima kerja disini. Nanti langsung istirahat dulu ya Dul, kamu capek sudah berjalan wolungewu limangatus mil."

Sebagai orang anyar, saya manut dan langsung menuju kamar yang telah disiapkan oleh bos. Menurut bos, untuk mencapai mimpi, maka jalan satu-satunya adalah dengan tidur. Pantas saja, Dul Kemplu diperintahkan untuk beristirahat.






Post a Comment

0 Comments